Selasa, 08 April 2014

JUJUR :'(

Jujur aku tak suka
tapi mau bagaimana
ini sudah terlanjur ku jalani
sudah hampir tiga tahun kulalui

Jujur aku tak suka
Tak suka pergi ke kuliah
Aku lebih suka ke arah yang berbeda
Aku lebih suka berdagang ataupun yang berbau jalan - jalan

Jujur Aku tak suka
tapi mau bagaimana
ibuku terlalu berharap supaya aku bisa
tapi jika tetap aku tak bisa
aku harus bagaimana??

Jujur aku tak paham
tak paham dengan apa yang kupelajari tiga tahun ini
susah, bingung, campur aduk jadi satu

Ibu andaikan aku memilih jalanku,
akahkah kau memberi restu?
Jika kau tak mengijinkanku
sudahlah aku akan tetap bertahan sesuai alurmu

Jujur aku kesulitan
jujur aku kesusahan
ya memang harus jujurkan?

nonton "THE RAID 2"

Senin (07/04/2013), aku mengalami kelinglungan dan kegalauan tingkat dewo. Dimana semua tugas yang sudah terencana tiba - tiba prepeeett mengalami penolakan oleh dosen terkece di jurusanku. Hal ini penolakan yang kesekian kali, waktu yang tersisa juga tinggal menghitung hari. KII dan WORKSHOP dua mata kuliah yang menyita banyak waktu untuk memikirkan hasilnya. Yaa dinikmati saja, namanya juga masih mahasiswa. Sepulang dari kuliah, awalnya aku berencana mau langsung pulang kerumah, namun rencana itu gatot. Aku diajak temanku (panggil saja uwaina) untuk pergi ke bioskop. Tawaran itu aku terima dengan senyum lebar, tanpa basa basi kita langsung cus menuju Cinema Citra 21.
"film apa yang akan kita tonton??"
"The Raid 2, jawabnya dengan singkat."
"waaah, liat film penjagalan ya?"
"Liat saja nanti, (singkat amaaat mbak, lagi laper?)"
jeng jeng jeng, kita berdua datang di depan loket bioskop. Tumben gak panjang antriannya, padahal biasanya aja kayak antrian sembako.
"Helllooo ikok, jelas saja sepi. Film yang diputer disini kan gak pas premier baru keluar dari oven alias sudah beberapa hari diputar."
"yayaya, saya khilaf."
Sambil menunggu pintu teater 4 dibuka, saya dan uwaina pergi ke mushola terdekat untuk melaksanakan shalat ashar. Shalat sudah selesai dan pas tepat 14.15 pintu teater 4 sudah dibuka, dan kita terburu-buru memasukinya. Itu semua dilakukan agar tidak tertinggal bagian - bagian awal dari cerita film tersebut.

Jedyeeeer awalan yang mencengangkan, dimana Andi (di the Raid pertama diceritakan sebagai keluarga Rama yang terjun ke ranah kriminal dan memimpin sebuah geng Tama) dibunuh oleh anak buah Bejo (gengster muda yang berambisius) dengan senapan laras panjang tepat dikepalanya. wuuuuuuuuuuuuhh awalan yang josss..
Kematian Andi, membuat Rama berduka cita. Secara silsilah Andi dan Rama memanglah keluarga dekat, tapi Andi dianggap keluar dari keluarganya karena terjerumus ke dunia kriminal. Bagaimanapun kondisinya jika masih saudara jadi kalau ada berita duka ya jelas saja ikut berkabung dan sedih. Secara bersamaan, kabar kematian Andi berbarengan dengan keluarnya Rama dari Hotel prodeo. Kebebasan Rama di sambut dengan senyuman oleh Kepala Polisi yang menangani kasus rahasia antara "polisi" yang menjadi tameng para penjahat(gengster) dan para gengster yang saling rebut kekuasaan demi sebuah kepemimpinan di dalam negara.  Kepala polisi itu meminta Rama untuk bergabung dengan timnya untuk membongkar sindikat - sindikat yang perlu diberantas. Sasaran target yang akan dilakukan Rama adalah Bangun (ketua gengster kelas kakap yang ada di Jakarta). Kepala polisi itu menugaskan Rama untuk mendekati anak Bangun yang bernama Ucok terlebih dahulu. Taktik itu digunakan agar semuanya berjalan lancar.

Untuk mengakses agar bisa ketemu Ucok, Rama harus rela dijadikan korban yang akan dijadikan tersangka dan berjauh dari keluarganya , yang nantinya Rama ini akan dijebloskan ke dalam penjara di tempat Ucok berada. Untuk berkontak dengan Ucok, ketua polisi itu sudah menyeting apa yang harus dilakukan Rama. Rama diharuskan untuk melukai Ucok, namun dalam proses tersebut Ucok menyambut tahanan baru dan menyuruh anak buahnya yang ada didalam sel untuk menghabisi Rama. Berawal dari situ, Rama dengan tuntas menghabisi 15 anak buah Ucok dan dimulailah pembicaraan antara Rama dan Ucok. Dalam pembicaraan tersebut, Ucok memperingatkan Rama agar tidak macam - macam di dalam tahanan ini.

Setelah beberapa hari setelah kejadian itu, di siang yang hujan semua napi di kumpulkan di tengah lapangan. Karena hujan turun, semua aktifitas berhenti dan semuanya berteduh di pinggiran lapangan. Derasnya hujan menyadarkan Rama bahwa akan ada pertempuran di lapangan ini. Itu semua di tandai karena adanya pemberian kode antar napi satu dengan yang lainnya. Rama sudah membidik, siapa target yang akan dihabisi oleh kawanan napi tersebut, ya Ucoklah yang jadi target sasaran. taraaaaaaaaaaaaaaaaam pertempuran terjadi, wuuu seruuuu banyak sekali adegan patah mematahkan tulang, pukul memukul muka sampai berdarah, dan masih banyak lainnya. Dipertarungan itu Ucok hampir saja terbenuh, namun itu semua tidak terjadi karena rama telah menyelamatkan hidup Ucok. Nah dari situlah Ucok dan Rama jadi kayak Sohib kental.

Dua tahun kemudian, Rama dibebaskan setlah ucok keluar terlebih dahulu. Amazing, Rama dijemput langsung oleh Ucok. Hemmph so sweet banget. Didalam mobil Ucok mengajak Rama untuk bertemu dengan ayah Ucok yang bernama Bangun. Sukses besar misi yang dilakukan Rama, eiiiiiiiiiiiitsss belum selesai. tambah panjangg dan rumit saja cerita Rama, karena dari pertemuan tersebut Rama diterima jadi anak buah Bangun yang ditugaskan untuk melindungi dan mengawasi gerak gerik Ucok. eetddaaaaaaaaaah bapaknya malah curiga sama anaknya... ( xixixixi ). Filing seorang ayah benar, ternyata anaknya melakukan penyerangan terhadap ayahnya sendiri. Heeemmph anak durhaka...
Filing yang pertama adalah tewasnya orang kepercayaan Bangun. Yang saya heran, meninggalnya orang kepercayan bangun itu dilorong kecil yang dipenuhi oleh salju. Sejak kapaaan Indonesia turun salju, WOW bangeeeet...

Pertumpahan darah terjadi sangat hebat, banyak kepala yang penyok akibat dari pukulan dan tembakan. ngeeeriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii.. Nahloh, Ucok minta dijadikan pemimpin gengster oleh ayahnya, namun ayahnya tidak menyetujuinya, dan ada kemarahan hebat yang dialami Bangun akibat kelakuan anaknya. wuuuuh baru kali ini ayah memukul anak kesayangannya sampai babak belur. Tidak terima dengan kelakuan ayahnya Ucok tega membunuh Ayahnya di depan Eka (penasehat Bangun) dan didepan Bejo dengan pistol. peluru itu tepat mengenai kepala ayahnya dan heeeem kepalanya jadi ancur. Tidak terima dengan kelakuan Ucok, Eka berusaha melawan Ucok, belum sempat melawan kaki Eka sudah tertembus peluru si Ucok. Peristiwa tertembaknya Eka, dengan tiba - tiba Rama datang dan berusaha melawan Ucok dan semua anggota gengster si Bejo. Itu semua sia - sia, Rama kalah. dibalik kekalahannya itu Rama menyuruh Eka untuk lari menjauh agar tidak terluka lagi. Setelah disekap di dalam mobil, Rama pura - pura tak berdaya (padahal kelihatan mengumpulkan tenaga). Mobil yang dinaiki Rama berjalan dengan kencang, tanpa diketahui siapapun ternyata Eka mengikuti mobil Rama dan meberi sinyal ke Rama agar melakukan pertempuran di dalam mobil. Sinyal itu berupa miscallan Eka ke Rama, dengan insting polisi yang hebat dia melihat kaca spion depan dan melihat pantulan yang ada dibelakang seperti akan ada tabrakan dari belakang. Jedyeeer beneran mobil Eka menabrak mobiil yang ditumpangi Rama. Wuuuuh hebat pertarungan di dalam mobil luar biasa, dan Eka juga berusaha melawan mobil lain agar tidak mendekat ke mobil Rama.

Lama banget pilemnya, huuufhtt. Akhirnya Eka dan Rama selamat, dan kedok asli Eka juga terlihat, kalau dia dulunya adalah seorang polisi yang sama seperti Rama. Eka memberi tahu Rama agar semua orag yang bersangkutan harus dihabisi semua, jika kelak Rama ingin menikmati hidup normal. Cuuuss semua dihabisi oleh Rama semua, baik Ucok, Bejo dan Polisi yang ikut bergabung menjadi tameng para gengster tersebut.
Bagus untuk film The Raid 2 ini, kelihatan natural dan nyata pada film ini. hemph banyak cerita yang terpotong dari aslinya. Kepanjangan euuuuuuuuuuuuuuyyy...

Film selesai, saya dan uwaina telah menyelesaikan keluyuran hari ini. Terimakasih :)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...